Langsung ke konten utama

TREE (POHON)

TREE (POHON)
Pohon ( Tree ) adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit.
Keterangan gambar (dari kiri ).
1. Graf Pohon
2. Graf Pohon
3. Graf Tidak Pohon
4. Graf Tidak Pohon
Hutan ( Forest ) adalah kumpulan pohon yang saling lepas, graf yang tidak terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Setiap komponen di dalam graf tersebut adalah pohon.
Sifat-sifat pohon:
1. Misalkan G merupakan suatu graf dengan n buah simpul dan tepat n – 1 buah sisi.
2. Jika G tidak mempunyai sirkuit maka G merupakan pohon.
3. Suatu pohon dengan n buah simpul mempunyai n – 1 buah sisi.
4. Setiap pasang simpul di dalam suatu pohon terhubung dengan lintasan tunggal.
5.Misalkan G adalah graf sederhana dengan jumlah simpul n,jika G tidak mengandung sirkuit maka penambahan satu sisi pada graf hanya akan membuat satu sirkuit.
Ciri – ciri hutan :
Banyaknya titik = n
Banyaknya pohon = k
Banyaknya rusuk = n-k
Spanning Tree
Spanning Tree adalah subgraph G merupakan pohon dan mencakup semua titik dari G. Pohon merentang di peroleh dengan cara menghilangkan sirkuit didalam graf tersebut. Setiap graf terhubung mempunyai paling sedikit satu buah spanning tree. Graf tak-terhubung dengan k komponen mempunyai k buah hutan merentang yang disebut spanning forest.
Terminilogi pada Pohon Berakar
Child atau children (Anak) dan parent (orangtua)
Path (lintasan)
Descendant (Keturunan) dan ancestor (leluhur)
Sibling (saudara kandung)
Subtree (subpohon)
Degree (derajat)
Leaf (daun)
Internal nodes (simpul dalam)
Level (tingkat)
Height (tinggi) atau depth (kedalaman)
Child atau children (Anak) dan parent (orangtua)
Simpul y dikatakan anak simpul x jika ada sisi dari simpul x ke y dan Orangtua dari simpul y adalah simpul x.
Pada gambar G1 :
Simpul b, c dan d adalah anak dari simpul a
Simpul e dan f adalah anak dari simpul b
Simpul a adalah orangtua dari simpul b, c dan d
Simpul b adalah orangtua dari simpul e dan f
Path (lintasan)
Lintasan dari simpul vi ke simpul vk adalah runtunan simpul-simpul v1, v2 ,…, vk sedemikian hingga vi adalah orangtua dari vi+1 untuk 1 <= i <= K.
Panjang lintasan adalah jumlah sisi yang dilalui dalam suatu lintasan, yaitu k – 1.
Pada gambar G1 :
Lintasan dari a ke j adalah a, b, e dan j
Panjang lintasan dari a ke j adalah 3
Descendant (Keturunan) dan ancestor (leluhur)
X adalah leluhur dari simpul y jika terdapat lintasan dari simpul x ke simpul y di dalam pohon dan keturunan dari simpul x adalah simpul y.
Pada gambar G1 :
Simpul b adalah leluhur dari simpul h
Simpul h adalah keturunan dari simpul b
Sibling (saudara kandung)
Sibling atau saudara kandung adalah simpul yang berorangtua sama
Pada gambar G1 :
Simpul f saudara kandung dari e
Simpul g bukan saudara kandung dari e karena orangtua berbeda
Subtree (subpohon)
Subtree dengan x sebagai akarnya adalah subgraf T’ = (V’,E’) sedemikian hingga V’ mengandung x dan semua keturunannya dan E’ mengandung sisi-sisi dalam semua lintasan yang berasal dari x
Pada gambar G2 :
V’ = {b, e, f, h, i, j}
E’ = {(b, e), (b, f), (e, h), (e, i), (e, j)}
B adalah simpul akar
Degree (derajat)
Derajat sebuah simpul pohon berakar adalah jumlah subtree (jumlah anak) pada simpul tersebut. Derajat pohon berakar merupakan derajat keluar
Pada gambar G1 :
Derajat simpul a : 3, simpul b : 2, simpul c : 0 dan simpul d : 1
Derajat tertinggi (maksimum) : 3
Leaf (daun)
Adalah simpul yang berderajat nol (tidak mempunyai anak)
Pada gambar G1 :
Merupakan daun : simpul c, f, h, i, j, l dan m.
Internal nodes (simpul dalam)
Adalah simpul yang mempunyai anak
Pada gambar di samping :
Merupakan simpul dalam : simpul b, d, e, g dan k
Level (tingkat)
Akar mempunyai level = 0
Level simpul lainnya = 1 + panjang lintasan dari akar ke simpul tersebut (gambar G3).
Height (tinggi) atau depth (kedalaman)
Adalah level maksimum dari suatu pohon
Nama lain : panjang maksimum lintasan dari akar ke daun
Pada gambar di samping :
Pohon mempunyai tinggi atau kedalaman : 4
Ordered Tree (Pohon Berakar Terurut)
Adalah pohon berakar yang urutan anak-anaknya penting. Sistem universal dalam pengalamatan simpul-simpul pada pohon terurut adalah dengan memberi nomor setiap simpulnya seperti penomoran bab (beserta subbab) di dalam sebuah buku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISOMORFIK (GRAF)

Graf Isomorfik ·         Diketahui matriks ketetanggaan (adjacency matrices) dari sebuah graf tidak berarah. Gambarkan dua buah graf yang yang bersesuaian dengan matriks tersebut. Jawaban:                     ·         Dua buah graf yang sama (hanya penggambaran secara geometri berbeda) è isomorfik! Graf Isomorfik ·         Dua buah graf yang sama tetapi secara geometri berbeda disebut graf yang saling isomorfik.   ·         Dua buah graf, G1 dan G2 dikatakan isomorfik jika terdapat korespondensi satu-satu antara simpul-simpul keduanya dan antara sisisisi keduaya sedemikian sehingga hubungan kebersisian tetap terjaga.   ·         Dua buah graf, G1 dan G2 dikatakan isomorfik jika terdapat korespondensi satu-satu antara simpul-simpul keduanya dan antara sisisisi keduaya sedemikian sehingga hubungan kebersisian tetap terjaga.   ·           Dengan kata lain, misalkan sisi e bersisian dengan simpul

INFIX, POSTFIX, dan PREFIX

INFIX, POSTFIX, dan PREFIX Ada tiga bentuk penulisan notasi matematis di komputer, satu bentuk adalah yang umum digunakan manusia (sebagai input di komputer) yaitu infix, dan dua yang digunakan oleh komputer (sebagai proses), yaitu postfix dan infix. Berikut contoh-contohnya 1. Konversi Infix ke Postfix  Untuk mengetahui bentuk postfix dari notasi infix, ada tiga cara yang dapat dilakukan, yaitu (1) manual,  (2) stack, dan (3) binary tree. Berikut contoh notasi infixnya:   A * ( B + C ) / D ^ E – F  1.a. Cara Manual  Caranya adalah dengan menyederhanakan notasi menjadi dua operand (variabel) dan satu operator, seperti A + B.  Langkah 1: tentukan (berdasarkan derajat operasi) mana yang akan diproses terlebih dulu. Diperoleh ( B + C ).  Jika ( B + C ) dianggap G, maka notasi infix tadi menjadi:  A * G / D ^ E – F  Langkah 2: dari hasil langkah 1, disederhanakan lagi, kali ini ((berdasarkan derajat operasi) akan disederhanakan D ^ E. Bila D ^ E dianggap H, maka notasi infix tadi

ALJABAR BOOLEAN

ALJABAR BOOLEAN             Aljabar boolean adalah cabang ilmu matematika yang diperlukan untuk mempelajari desain logika dari suatu sistem digital yang merupakan operasi aritmatik pada bilangan boolean (bilangan yang hanya mengenal 2 keadaan yaitu False/True, Yes/No, 1/0) atau bisa disebut bilangan biner. Aksioma-aksioma yang berlaku dalam aljabar boolean: 1.   Closure :         (i)  a  +  b   ϵ  B                         (ii)  a   ∙   b   ϵ  B 2.   Identitas :        (i)  a  + 0 =  a                         (ii)  a   ∙  1 =  a 3.   Komutatif :      (i)   a  +  b  =  b  +  a                         (ii)  a   ∙   b  =  b   ∙   a 4.   Distributif :       (i)   a   ∙  ( b  +  c ) = ( a   ∙   b ) + ( a   ∙   c )                         (ii)  a  + ( b   ∙   c  ) = ( a  +  b )  ∙  ( a  +  c ) 5.   Komplemen '  :   (i)   a  +  a ’ = 1                                 (ii)  a   ∙   a ’ = 0   Ekspresi Boolean Misalkan (B , + ,  ∙  , ‘) adalah sebuah