Relasi
Dan Fungsi
Relasi
Relasi adalah aturan yang
menghubungkan setiap anggota himpunan A ke himpunan B. Dimana disebut domain
(daerah asal) dan B disebut kodomain (daerah kawan). Relasi
dari himpunan A ke himpunan B adalah hubungan yang memasangkan anggota-anggota
himpunan A dengan anggota anggota himpunan B. Dalam mengerjakan soal relasi
dapat dikerjakan menggunakan:
1.) Diagram Panah
2.) Tabel
Nama Olahraga
|
Voli
|
Basket
|
Tenis
|
Cici
|
1
|
0
|
0
|
Caca
|
1
|
1
|
0
|
Andi
|
1
|
1
|
1
|
Bejo
|
0
|
0
|
1
|
3.) Diagram Cratesius
4.) Himpunan pasangan berurutan
{(Cici, Voli), (Caca, Voli), (Caca, Basket), (Andi, Voli), (Andi, Basket), (Andi, Tenis), (Bejo, Tenis)}
{(Cici, Voli), (Caca, Voli), (Caca, Basket), (Andi, Voli), (Andi, Basket), (Andi, Tenis), (Bejo, Tenis)}
Ø Sifat-Sifat
Relasi
1.) R adalah refleksif jika aRa untuk
setiap a di A.
Contoh:
A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka:
Contoh:
A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka:
· Relasi R = {(1, 1), (1, 3), (2, 1), (2, 2), (3, 3), (4,
2), (4, 3), (4, 4) } bersifat refleksif karena terdapat elemen relasi yang
berbentuk (a, a), yaitu (1, 1),
(2, 2), (3, 3), dan (4, 4).
· Relasi R = {(1, 1), (2, 2), (2, 3), (4, 2), (4, 3), (4,
4) } tidak bersifat refleksif karena (3, 3) Ï R.
2.) R adalah simetris (setangkup) jika aRb maka
bRa dan R adalah anti simetris (tolak
setangkup) jika aRb dan bRa maka a = b.
Contoh:
Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka
setangkup) jika aRb dan bRa maka a = b.
Contoh:
Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka
· Relasi R = {(1, 1), (1, 2), (2, 1), (2, 2), (2, 4), (4,
2), (4, 4) } bersifat setangkup karena jika (a, b) Î R maka (b, a) juga Î R. Di sini (1, 2) dan (2, 1) Î R, begitu juga (2, 4) dan (4, 2) Î R.
· Relasi R = {(1, 1), (2, 3), (2, 4), (4, 2) } tidak
setangkup karena (2, 3) Î R, tetapi (3, 2)
Ï R.
· Relasi R = {(1, 1), (2, 2), (3, 3) } tolak-setangkup
karena 1 = 1 dan (1, 1) Î R, 2 = 2 dan (2, 2)
Î R, dan 3 = 3 dan (3, 3) Î R. Perhatikan bahwa R juga
setangkup.
· Relasi R = {(1, 1), (1, 2), (2, 2), (2, 3) }
tolak-setangkup karena (1, 1) Î R dan 1 = 1
dan, (2, 2) Î R dan 2 = 2 dan. Perhatikan
bahwa R tidak setangkup.
· Relasi R = {(1, 1), (2, 4), (3, 3), (4, 2) } tidak
tolak-setangkup karena 2 ¹ 4 tetapi (2, 4) dan (4, 2) anggota R. Relasi R pada (a) dan
(b) di atas juga tidak tolak-setangkup.
· Relasi R = {(1, 2), (2, 3), (1, 3) } setangkup dan juga
tolak-setangkup, dan R = {(1, 1),
(1, 2), (2, 2), (3, 3)} tidak setangkup tetapi tolak-setangkup.
3.) Relasi R pada
himpunan A disebut menghantar (transitif) jika
(a, b) Î R dan (b, c) Î R, maka (a, c) Î R, untuk a, b, c Î A.
Contoh:
Misalkan A = {1, 2, 3,
4}, dan relasi R di bawah ini didefinisikan
pada himpunan A, maka
R = {(2, 1), (3, 1), (3, 2), (4, 1), (4, 2), (4, 3) } bersifat
menghantar. Lihat tabel berikut:
Pasangan
berbentuk
(a, b) (b, c) (a, c)
(3,
2) (2, 1) (3, 1)
(4,
2) (2, 1) (4, 1)
(4,
3) (3, 1) (4, 1)
(4,
3) (3, 2) (4, 2)
Ø Relasi
Kesetaraan
Definisi; Relasi pada himpunan disebut relasi kesetaraan(equivalence relation) jika
ia refleksif, setangkup (simetri) dan menghantar
(Transitif).
Contoh:
A = {1,2,3}
R = {(1,1),(1,2), (1,3),(2,1), (2,2),(2,3),
(3,1),(3,2),(3,3)}
Refleksif = {(1,1),(2,2), (3,3)}
Transitif = {(1,2),(2,1), (1,1),(2,3), (3,2),(2,2),
(3,1),(1,3),(3,3)}
Simeris ={(1,2),(2,1), (1,3),(3,1),
(3,1),(2,3), (3,2)}
Ø Relasi Pengurutan
Parsial
Definisi : Relasi R pada
himpunan S dikatakan relasi pengurutan parsial jika
ia refleksif, tolak setangkup, dan menghantar. Himpunan S bersama-sama dengan relasi R disebut himpunan terurut sacara
parsial, dan dilambangkan dengan (S, R).
Contoh:
A = {1,2,3}
R = {(1,1),(2,3), (2,2),(3,1), (3,3),(2,1)}
Refleksif = {(1,1),(2,2), (3,3)}
Transitif = {(2,3),(3,1), (2,1) }
Simeris ={(2,3),(3,1), (2,1)}
Fungsi
fungsi adalah suatu relasi yang menghubungkan setiap anggota x dalam suatu himpunan yang disebut daerah asal (Domain) dengan suatu nilai tunggal f(x) dari suatu himpunan kedua yang disebut daerah kawan (Kodomain). Himpunan nilai yang diperoleh dari relasi tersebut disebut daerah hasil ( Range).
fungsi adalah suatu relasi yang menghubungkan setiap anggota x dalam suatu himpunan yang disebut daerah asal (Domain) dengan suatu nilai tunggal f(x) dari suatu himpunan kedua yang disebut daerah kawan (Kodomain). Himpunan nilai yang diperoleh dari relasi tersebut disebut daerah hasil ( Range).
Pada fungsi,
terdapat beberapa istilah penting, di antaranya:
ü Domain yaitu daerah asal fungsi f dilambangkan dengan Df.
ü Kodomain yaitu daerah kawan fungsi f dilambangkan dengan Kf.
ü Range yaitu daerah hasil yang merupakan
himpunan bagian dari
kodomain. Range fungsi fdilambangkan dengan Rf.
kodomain. Range fungsi fdilambangkan dengan Rf.
Ø Sifat-Sifat
Fungsi
1.) Onto (surjektif) , apabila semua anggota di kodomain B punya pasangan.
1.) Onto (surjektif) , apabila semua anggota di kodomain B punya pasangan.
Contoh :
Diberikan Himpunan A = {2,3,5} dan B = {6,7} jika F : A → B dengan F
= { (2,6), (3,6), (5,7) } apakah fungsi f adalah fungsi onto (surjektif)? YA
Diberikan Himpunan A = {2,3,5} dan B = {6,7} jika F : A → B dengan F
= { (2,6), (3,6), (5,7) } apakah fungsi f adalah fungsi onto (surjektif)? YA
2.) Into , semua anggota A harus terisi semua sedaang
di B tidak apa-apa bila tidak
terisi semua.
Contoh:
Deketahui himpunan A= {ayam,burung,sapi,kambing} dan B =
{omnivora,karnivo,herbivora} jika F : A → B dengan F =
terisi semua.
Contoh:
Deketahui himpunan A= {ayam,burung,sapi,kambing} dan B =
{omnivora,karnivo,herbivora} jika F : A → B dengan F =
{(ayam,omnivora),
(burung,omnivora), (sapi,herbivora), (kambing,herbivora)}
terjadi apakah fungsi F adalah into? YA
terjadi apakah fungsi F adalah into? YA
3.) Bijektif (satu-satu), gabungan
dari injektif dan surjektif dimana anggota di A harus
punya pasangan yang berbeda dan anggota B harus terisi semua serta isi domain
punya pasangan yang berbeda dan anggota B harus terisi semua serta isi domain
dan
kodomain harus sama (maksud nya jika anggota A 4 maka anggota B juga
harus
4).
Contoh :
Diberikan Himpunan A = {1,2,3} dan B = {a,b,c} jika F : A → B dengan F
= { (1,a), (2,c), (3,b) } apakah fungsi f adalah fungsi bijektif? YA
Diberikan Himpunan A = {1,2,3} dan B = {a,b,c} jika F : A → B dengan F
= { (1,a), (2,c), (3,b) } apakah fungsi f adalah fungsi bijektif? YA
Komentar
Posting Komentar